Macam-Macam
Bencana Ala
1. BANJIR
Banjir
merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir
dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a.
Banjir Sungai
b.
Banjir Danau
c.
Banjir Laut pasang
b.Penyebab
Terjadinya Banjir
Secara
umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut :
c.Dampak
Dari Banjir
Banjir
dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
e)
Timbulnya penyakit-penyakit
d.Cara
Mengantisipasi Banjir
Untuk
mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya
adalah :
a)
membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga
menyebabkan terjadinya banjir.
b)
mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung
air.
c)
membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem
pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d)
tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi
penyerapan air.
e)
tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit
menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak
dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini
pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f)
membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai,
tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian
air agar tidak masuk ke dalam daratan.
2 .KEBAKARAN HUTAN
Kebakaran
hutan adalah kebakaran yang diakibatkan oleh faktor alam seperti akibat
sambaran petir, kekeringan yang berkepanjangan, leleran lahar, dan lain
sebagainya. Kebakaran hutan menyebabkan dampak yang luas akibat asap kebakaran
yang menyebar ke banyak daerah di sekitarnya. Hutan yang terbakar juga bisa
sampai ke pemukiman warga sehingga bisa membakar habis bangunan-bangunan yang
ada.
a.Penyebab
Kebakaran liar, antara lain:
b)
Kecerobohan manusia antara
lain membuang puntung rokok secara
sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
c)
Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan
gunung berapi.
d)
Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka
lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
e) Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada
daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim
kemarau.
b.Cara
Mengantisipasi Kebakaran Hutan :
Pencegahan
kebakaran hutan pada tingkat unit pengelolaan hutan konservasi, kesatuan
pengelolaan hutan produksi, kesatuan pengelolaan hutan lindung meliputi
kegiatan:
a)
Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan;
b)
Inventarisasi faktor penyebab kebakaran;
c)
Penyiapan regu pemadam kebakaran;
d)
Pembuatan prosedur tetap;
e)
Pengadaan sarana dan prasarana; dan
3. GEMPA
BUMI
Gempa
bumi adalah goncangan yang mengguncang suatu daerah mulai dari yang tingkat
rendah sampai tingkat tinggi yang membahayakan. Gempa dengan skala tinggi dapat
membuat luluhlantak apa-apa yang ada di permukaan bumi. Rumah, gedung, menara,
jalan, jembatan, taman, landmark, dan lain sebagainya bisa hancur rata dengan
tanah jika terkena gempa bumi yang besar.
Kebanyakan
gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akǍan terjadi.
Gempa
bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang
paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan
besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit
kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman
lebih dari 600 km.
Beberapa
gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di
dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan
terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga
terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi
cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga
panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal.
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang
dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini
dinamakan juga seismisitas terinduksi
Mengantisipasi
Gempa Bumi
Antisipasi
yang harus dilakukan bagi masyarakat luas adalah apa dan bagaimana cara
menghadapi kejadian gempa, pada saat dan sesudah gempa terjadi. Beberapa saran
dalam menghadapi kejadian gempa adalah sebagai berikut:
1.Sebelum
terjadi gempa
a)
Mengetahui secara teliti jalan-jalan keluar masuk dalam keadaan darurat di mana
pun kita berada. Ingat gempa dapat terjadi sewaktu-waktu.
b)
Meletakkan barang-barang yang berat di tempat yang stabil dan tidak tergantung.
c)
Matikan segera lampu, kompor minyak atau gas serta listrik agar terhindar dari
bahaya kebakaran.
2.Saat
terjadi gempa
Jika
berada di dalam ruangan: diamlah sejenak, jangan panik dan segeralah keluar
dari bangunan. Secepatnya mencari perlindungan di bawah meja atau di dekat
pintu. Jauhi tempat-tempat yang mungkin mengakibatkan luka seperti kaca, pipa
gas atau benda-benda tergantung yang mungkin akan jatuh menimpa.
Jika
berada di luar rumah: tinggallah atau carilah tempat yang bebas dari
bangunan-bangunan, pohon atau dinding. Jangan memasuki bangunan meskipun
getaran gempa sudah berhenti karena tidak mustahil runtuhan bangunan masih
dapat terjadi.
Jika
berada di tengah keramaian: janganlah turut berdesak-desakan mencari jalan
keluar, meskipun orang-orang yang panik mempunyai keinginan yang sama. Carilah
tempat yang tidak akan kejatuhan runtuhan.
Jika
berada dalam bangunan tinggi: secepatnya mencari perlindungan di bawah meja dan
jauhilah jendela atau dinding luar bangunan. Tetaplah berada di lantai di mana
kamu berada ketika gempa terjadi, dan jangan gunakan elevator atau lift yang
ada.
Jika
sedang mengendarai kendaraan: hentikan kendaraan kamu dan tetaplah berada di
dalam mobil dan pinggirkanlah mobil kamu. Jangan berhenti di atas jembatan,
atau di bawah jalan layang. Jika gempa sudah berhenti, janganlah langsung
melintasi jalan layang atau jembatan yang membentang, sebelum dipastikan
kondisinya aman.
3.Setelah
terjadi gempa
a)
Tetap menggunakan alas kaki untuk menghindari pecahan-pecahan kaca atau
bahan-bahan yang merusak kaki.
b)
Periksalah apakah kamu mendapat luka yang memerlukan perawatan segera.
c)
Periksalah aliran/pipa gas yang ada apakah terjadi kebocoran. Jika tercium bau
gas usahakan segera menutup sumbernya dan jangan sekali-kali menyalakan api dan
merokok.
d)
Periksalah kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan kamu.
e)
Dengarkan informasi melalui televisi, radio, telepon yang biasanya disiarkan
oleh pemerintah, bila hal ini memungkinkan.
Bersiaplah
menghadapi kemungkinan terjadinya gempa-gempa susulan. Dan berdoa agar
terhindar dari bencana yang lebih parah.
4. TSUNAMI
Tsunami
adalah ombak yang sangat besar yang menyapu daratan akibat adanya gempa bumi di
laut, tumbukan benda besar/cepat di laut, angin ribut, dan lain sebagainya.
Sunami sangat berbahaya karena bisa menyapu bersih pemukiman warga dan menyeret
segala isinya ke laut lepas yang dalam.Tsunami yang besar bisa membunuh banyak
manusia dan makhluk hidup yang terkena dampak tsunami.
a.Penyebab
terjadinya tsunami
Skema
terjadinya tsunami
Tsunami
dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar
air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang
jatuh ke bumi.Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,
misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan
vertikal pada kerak
bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau
turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang
berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut,
yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan
terjadinya tsunami.
Kecepatan
gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami
mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya
sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang
tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai
tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa
air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis
pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa
kilometer.
Gerakan
vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa
bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi,
dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah
longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun
secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya
terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari
atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang
tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa
yang menyebabkan tsunami :
a)
Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
b)
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
c)
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
b.Cara
Mengantisipasi Tsunami :
Beberapa
langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a)
Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari
sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah
menuju bukit yang terdekat.
b)
Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c)
Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan
bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat
untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d)
Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan
tidak membawa apa-apa.
c.Mengantisipasi
Tsunami
Beberapa
langkah dalam antisipasi dari bencana tsunami:
a)
Jika kamu sedang berada di pinggir laut atau dekat sungai, segera berlari
sekuat-kuatnya ke tempat yang lebih tinggi. Jika memungkinkan, berlarilah
menuju bukit yang terdekat.
b)
Jika situasi memungkinkan, pergilah ke tempat evakuasi yang sudah ditentukan.
c)
Jika situasi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan No.2, carilah bangunan
bertingkat yang bertulang baja (ferroconcrete building), gunakan tangga darurat
untuk sampai ke lantai yang paling atas (sedikitnya sampai ke lantai 3).
d)
Jika situasi memungkinkan, pakai jaket hujan dan pastikan tangan kamu bebas dan
tidak membawa apa-apa.
5. GUNUNG
MELETUS
Gunung
meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi seperti
debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma,
dan lain sebagainya. Gunung meletus biasanya bisa diprediksi waktunya sehinggi
korban jiwa dan harta benda bisa diminimalisir.
Magma
adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar
dari dalam bumi disebut lava. Suhu
lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi
yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau
lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak
semua gunung
berapi sering meletus. Gunung berapi yang
sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Berbagai
Tipe Gunung Berapi
a)
Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
b)
Gunung berapi perisai (shield volcano)
c)
Gunung berapi maar
Ciri-ciri
gunung berapi akan meletus
Gunung
berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
a)
Suhu di sekitar gunung naik.
b)
Mata air menjadi kering
c)
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
d)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
e)
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
6. ANGIN
PUTING BELIUNG / ANGIN RIBUT
Angin
puting beliung adalah angin dengan kecepatan tinggi yang berhembus di suatu
daerah yang dapat merusak berbagai benda yang ada di permukaan tanah. Angin
yang sangat besar seperti badai, tornado, dan lain-lain bisa menerbangkan
benda-benda serta merobohkan bangunan yang ada sehingga sangat berbahaya bagi
manusia.
Puting
Beliung secara resmi digambarkan secara singkat olehNational Weather
Service Amerika Serikat seperti tornado yang melintasi perairan. Namun,
para peneliti umumnya mencirikan puting beliung “cuaca sedang” berasal dari
puting beliung tornado.
Puting
beliung cuaca sedang sedikit perusak namun sangat jauh dari umumnya dan
memiliki dinamik yang sama dengansetan debu dan landspout. Mereka
terbentuk saat barisan awan cumulus congestus menjulang di perairan
tropis dan semitropis. Angin ini memiliki angin yang secara relatif lemah,
dinding berlapis lancar, dan
umumnya melaju sangat pelan. Angin ini sangat sering terjadi di Florida
Keys.
Puting
Beliung Tornado merupakan secara harafiah sebutan untuk “tornado yang melintasi
perairan”. Angin ini dapat terbentuk melintasi perairan seperti
tornado mesosiklon, atau menjadi tornado darat yang melintas keluar
perairan. Sejak angin ini terbentuk dari badai petir perusak dan
dapat menjadi jauh lebih dahsyat, kencang, dan bertahan lebih lama daripada
puting beliung cuaca sedang, angin ini dianggap jauh lebih membahayakan.
7. TANAH
LONGSOR
Tanah
longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat
yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang
longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah
saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut
longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.
Longsor atau
sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang
terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong
dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasi yang
mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang
turut berpengaruh :
Erosi
yang disebabkan sungai
– sungai atau gelombang laut
yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam lereng dari bebatuan dan
tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan
tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan
simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu getaran dari
mesin, lalu
lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan
bahkan petir berat
yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju.
8.KEKERINGAN
Perlu
dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering
(aridity). Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan
air yang diperlukan, sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai
keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan
(kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini. Kekeringan
terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak dari
iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan
tentang musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan
panen dari hasil pertanian.
Pada
musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat kekeringan,sungai
dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah yang
menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. Sawah
yang kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga
berkurang. Air yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka
keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan merupakan suatu kondisi yang
umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
Kondisi
kekeringan dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya:
a.
Kekeringan meteorologis (meteorological drought)
b.
Kekeringan pertanian (agricultural drought)
c.
Kekeringan hidrologis (hydrological drought)
d.
Kekeringan sosial – ekonomi (socio – economic drought)
Beberapa
cara untuk mengantisipasi kekeringan, diantaranya:
a)
membuat waduk (dam) yang berfungsi sebagai persediaan air di musim kemarau.
Selain itu waduk dapat mencegah terjadinya banjir pada musim hujan,
b)
membuat hujan buatan untuk daerah-daerah yang sangat kering,
c) reboisasi
atau penghijauan kembali daerah-daerah yang sudah gundul agar tanah lebih mudah
menyerap air pada musim penghujan dan sebagai penyimpanan cadangan air pada
musim kemarau,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar